Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Pelajaran dari Pacar Pertama (Bagian 2)

Ada pepatah yang mengatakan ‘Orang Bijak Bayar Pajak’. Iya, emang gak nyambung sama cerita gue. Tapi menurut yang gue tau, kalo kita mau serius sama orang yang kita sayang, kita harus kenal juga sama orang tuanya. Dalam artian lain, kita harus nekat ke rumah pasangan kita dan secara tidak langsung, kita meminta restu dari orang tuanya. Syukur-syukur kita dapet uang jajan tambahan juga dari orang tua pasangan kita itu.             Paham seperti itulah yang ingin gue wujudkan di kehidupan nyata. Gue harus ke rumah Fira dan berkenalan dengan orang tuanya. Begitu juga sebaliknya. Fira harus ke kandang gue dan berkenalan dengan induk gue.             Singkat cerita, nyokap gue tergila-gila sama Fira. Nyokap gue memberikan segala jenis restu kepada hubungan gue dengan Fira.             “Dek, Fira cantikkk bangettt itu. Mami suka. Orangnya santun, terus enak diajak ngobrol. Pokoknya Mami suka kali lah sama dia.” Nyokap gue ngomong dengan logat Medan aksen Jawa.             “Kamu nant

2016 Sejauh Ini…..

Tentang nyokap, saudara, teman, artis idola, pemain bola, gebetan dan tentang diri sendiri. Ayam bengong Ayam sakit Beberapa hari belakangan ini, temen kantor gue sering menangkap basah kalo gue sedang bengong. Padahal gue gak lagi keramas. Kenapa harus basah ? Temen gue menyangka kalo gue sedang sakit. Temen gue gak sepenuhnya salah. Meski raga ini terlihat baik, tetapi tidak dengan batin. Saat batin tidak berfungsi dengan semestinya, suasana hati pun mengikutinya. Otak gue sedang dibebani pikiran. Pikirannya cuman satu. Antara bertahan atau pindah. Tetapi itu mencakup segala hal lainnya. Tentang pekerjaan. Tentang kehidupan. Tentang percintaan. Sisi baiknya, ternyata gue masih punya otak. *** Ting! Notif smartphone gue berbunyi. Ada Whatsapp masuk. Dari grup. Grup keluarga. Kakak gue yang nomer dua, si Bucha, mengirimkan foto anaknya yang masih berusia sekitar 5 bulan. Lucu. Memang sudah lazim pada usia segitu, bayi sedang lucu-lucunya. Tentunya hal i

Thiara Cancer

Orang yang selalu marah bila ditanya berapa berat badannya Orang yang selalu lupa bila ditanya berapa mantannya Orang yang paling asik diajak cerita Orang yang ternyata mempunyai hati bagai permata Aku masih ingat tentang rambut singamu Aku masih ingat tentang nama facebookmu Aku masih ingat tentang rok spanmu Aku masih ingat tentang sepatu converse ‘yes’ ‘no’ mu Berat badanmu yang tak pernah turun lagi Membuat kau harus terus beli baju lagi Indahnya kini kau tak terbuka lagi Hijab senantiasa menemani ke mana kau pergi Entah berapa pria yang pernah melekat di hatimu Gonta ganti mencari yang terbaik bagimu Begitu banyak yang berlalu Hingga akhirnya kau menemukan Abas sebagai tujuan hidupmu Ratusan cerita sedih pernah aku ceritakan Kisah galau terus menerus tak tertahankan Engkau dengan baik hati memberi masukan Terasa lega karena ku anggap kau petunjuk dari Tuhan Kini kau telah menjadi guru Betapa mulia hatimu Memperbaiki dunia lew