Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Pelajaran dari Pacar Pertama (Bagian 1)

Gue selalu suka melakukan ha-hal baru. Seperti menjadi anggota boyband, atau mengikuti kursus bahasa hewan. Aneka kegiatan seperti itu dapat memberikan pengalaman unik tersendiri buat gue pribadi. Dan juga dapat dijadikan cerita yang lucu buat anak cucu gue nanti. Dengan harapan, semoga mereka bisa nerima orang tua seperti gue.             Ngomongin soal pengalaman, gue jadi ingat berbagai pengalaman pertama gue dalam melakukan sesuatu. Gue ingat saat pertama kali gue ikut kompetisi futsal. Waktu itu kelas 6 SD, gue beserta temen-temen sekelas mengikuti ajang class meet yang digelar pihak sekolah. Kelas gue juara satu. Lawan yang gue hancur leburkan waktu itu adalah kelas 1 B. Yap, anak kelas 6 SD melawan anak kelas 1 SD. Gue ingat banget, gue jadi pemain cadangan. Gue ingat saat pertama kali gue buang air besar di celana pada saat kelas 2 SD. Gue ingat saat pertama dan terakhir kalinya gue disunat. Gue juga ingat, saat pertama kali gue berpacaran. Cewek yang kurang beruntung

Benang untuk Seragam SMA Gue

Akhir pekan kemarin, gue menyempatkan diri untuk datang ke sebuah acara wisuda di Balairung Universitas Indonesia. S ebenarnya gue cuman diajak menemani salah seorang sahabat gue untuk bertemu mantan pacarnya yang saat itu menjadi peserta wisuda. Detik itu juga gue langsung teringat ke salah seorang mantan pacar gue yang juga menjadi peserta wisuda.             Sehabis cukup lama mencari-cari di tengah ribuan orang, sosok yang dinantikan akhirnya ketemu juga. Yaitu mantan pacar gue. Amanda namanya. Dia muncul dari kerumunan peserta wisuda lainnya. Bersama pacar barunya. Setelah dikenalkan secara singkat, gue ngobrol-ngobrol sedikit bersama Amanda. Mengucapkan selamat, serta bertanya ini itu. Sekejap, bayangan di otak gue kembali ke masa lalu. Di saat gue pertama kali bertemu Amanda. Di saat gue pertama kali kenal Amanda. Di saat gue menjadi pacarnya Amanda. Di saat gue putus dengan Amanda. Dan berbagai cerita lainnya yang pernah terjadi antara gue dengan Amanda. ***       

Wacana (Cerpen)

Oleh: Avingga Dea Yunanda “W oy Ngga ! Kemaren lo jadi nonton pensi di Senayan sama Rama ?” pertanyaan Ray mengagetkan Rangga yang baru saja sampai di kelas dan hendak menuju bangkunya.             “Enggak. Si Rama katanya tiba-tiba enggak punya duit.” jawab Rangga dengan nada kecewa. “Lo sendiri, jadi lari pagi sama Putra ?”             “Enggak juga. Si Putra kabarnya lagi sakit gitu.”             Rangga, Ray, Rama dan Putra memang sudah sobatan sejak masih SMP. Kini mereka semua (kecuali Putra) sekelas lagi di kelas XI SMA. Berbeda dengan ketiga temannya yang di jurusan IPS, Putra justru lebih memilih jurusan IPA. Katanya sih mau jadi saingannya Dokter Boyke.             “Si Rama mah ngomong doang. Dari SMP dia udah sering kaya gitu.” Ray menimpali dengan nada kesal. Tiba-tiba di daun pintu kelas, muncul sosok orang yang sedang dibicarakan. Tanpa merasa bersalah, Rama dengan cuek menegor dua sahabatnya itu.             “Hai Bro.” Tegur Rama sok akrab yang ditanggapi